Pada sistem elektrik, sinyal dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu sinyal
analog dan digital. Sinyal tersebut dikelompokan berdasarkan jenis data atau
informasi yang dibawanya. Sinyal yang terdapat pada lingkungan kebanyakan
berbentuk analog, sehingga untuk dapat dibaca oleh mikrokontroller atau
komputer perlu diubah dalam bentuk sinyal digital.
Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal yang memiliki variasi nilai tak terbatas pada
sumbu waktunya. Sinyal analog juga disebut dengan sinyal kontinu karena
sinyal analog memiliki nilai tiap satuan waktu. Hampir semua sinyal yang
terdapat pada lingkungan berbentuk sinyal analog seperti suara, suhu, tekanan
dan sebagainya. Sinyal analog membawa data dengan cara merubah
karakteristik gelombang sesuai dengan nilai informasinya. Misalnya sinyal
suara yang memiliki variasi bentuk gelombang yang berubah-ubah dikarenakan
nilai data yang berubah-ubah. Gambar 1. menunjukan contoh sinyal analog
dari suara percakapan atau musik dalam bentuk gelombang.
 |
Gambar 1. Bentuk SInyal Analog
|
Pada sistem elektronika, sinyal analog diproses oleh komponen
elektronika analog seperti dioda, transistor, dan Op-Amp (Operational
Amplifier). Kelebihan dari sinyal analog yaitu dapat mencapai jarak yang cukup
jauh karena tahan terhadap redaman, sedangkan kelemahanya yaitu mudah
terpengaruh oleh noise karena nilainya yang bervariasi.
Sinyal Digital
Sinyal digital adalah sinyal yang variasi nilainya terbatas pada sumbu
waktunya. Data atau Informasi pada sinyal digital direpresentasikan dalam
bilangan biner yaitu bilangan 0 dan 1. Bilangan tersebut dapat diwakili oleh
tegangan listrik dengan level tegangan yang berbeda. Secara umum bilangan 0
diwakili oleh level tegangan rendah (Low) dan bilangan 1 diwakili oleh level
tegangan tinggi (High). Sebagai contoh pada IC digital jenis TTL (Transistortransistor Logic) logika 0 diwakili oleh tegangan 0 – 0,8 V sedangkan logika 1
diwakili oleh tegangan 2 – 5 V seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.10.a.
Sedangkan untuk IC digital jenis CMOS (Complementary Metal Oxide
Semiconductor) logika 0 diwakili oleh tegangan 0 – 1/3 VDD dan logika 1 diwakili
oleh tegangan 2/3VDD – VDD ,seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.b.
 |
Gambar 2. Level Tegangan IC Digital; a) TTL; b) CMOS
|
Sinyal digital membawa data dengan membentuk deretan biner yang
panjangnya sesuai dengan nilai informasinya. Data dari sinyal digital memiliki
satuan bit. Semakin banyak bit data pada sinyal digital akan menyebabkan
semakin banyak pula deretan biner yang terbentuk, Contohnya pada satu bit
data akan membentuk satu deret bilangan biner, dua bit data akan membentuk
2 deret bilangan biner dan seterusnya.
1 bit data = 1 deret biner = 1
2 bit data = 2 deret biner = 11
Banyaknya bit data pada sinyal digital juga mempengaruhi seberapa
banyak kombinasi nilai data yang dapat terbentuk. Kombinasi nilai data pada
bilangan biner dinyatakan dalam 2 pangkat n dengan n merupakan banyaknya bit data.
Contohnya pada satu bit data terdapat 2 kombinasi nilai data yaitu 0 atau 1
karena 2 pangkat 1 = 2, pada dua bit data terdapat 4 kombinasi nilai data yaitu 00, 01,
10, dan 11 karena 2 pangkat 2 = 4, dan seterusnya. Gambar 3. menunjukan deretan
data bilangan biner 15 bit dengan nilai data 010011100101001 dalam bentuk
gelombang.
 |
Gambar 3. Bentuk Sinyal Digital |
Pada sistem elektrik, sinyal digital diproses oleh komponen elektronika
digital seperti enkoder, dekoder, multiplekser, mikrokontroller, dan piranti
komputer. Kelebihan dari sinyal digital yaitu tidak mudah terpengaruh oleh
noise, karena bekerja pada nilai biner 0 dan 1 saja, sedangkan kelemahanya
yaitu tidak dapat mencapai jarak yang jauh karena mudah terpengaruh oleh
efek redaman.
0 Response to "Pengertian Sinyal Analog dan Digital"
Posting Komentar