Motor Stepper sebagai Aktuator
Pengertian Aktuator Motor Stepper
Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja
terhadap perubahan pulsa elektronis yang dikonversikan menjadi
gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan
pulsa yang diberikan kepada motor. Karena itu, untuk menggerakkan
motor stepper diperlukan pengendali motor stepper yang
membangkitkan pulsa-pulsa periodik.
Gambar 1. Motor Stepper |
Hal yang membedakan motor stepper dengan motor lainnya
misalnya pada motor AC dan motor DC salah satunya adalah dari segi
putarannya. Motor stepper merupakan motor DC yang tidak mempunyai
komutator, akan tetapi memiliki kumparan pada bagian stator
sedangkan pada bagian rotor merupakan magnet permanen (bahan
ferromagnetic). Karena konstruksi inilah maka motor stepper dapat
diatur posisinya ke arah tertentu sesuai dengan yang diinginkan, apakah
searah jarum jam atau sebaliknya. Terdapat tiga jenis motor stepper:
motor stepper Magnet Permanen, Variable Reluctance dan Hybrid.
Ketiga jenis motor stepper tersebut melakukan fungsi dasar yang sama,
tetapi berbeda dalam beberapa aplikasi.
Motor stepper dapat berputar atau berotasi dengan sudut step
yang bisa bervariasi tergantung motor yang digunakan. Ukuran step
(step size) berada pada range 0,9° sampai 90°. Misalnya sudut step
7,5°; 15°; 30° dan seterusnya tergantung posisi putarannya relatif
eksak dan stabil. Dengan adanya variasi sudut step tersebut akan lebih
memudahkan untuk melakukan pengontrolan serta dapat langsung
menggunakan sinyal digital tanpa perlu menggunakan rangkaian closedloop feedback untuk memonitor posisinya. Dengan alasan inilah maka
motor stepper banyak digunakan sebagai aktuator yang menerapkan
rangkaian digital sebagai pengontrol.
Ada beberapa cara dalam mendesain motor untuk mendapatkan
aksi stepping yang dikontrol secara digital. Salah satu caranya seperti
diilustrasikan pada Gambar 2. Motor stepper ini memiliki konstruksi empat kumparan stator (bagian yang tetap/stasioner) yang merupakan
empat pasang kutub (pole). Setiap kutub stator memiliki offsent sudut
sebesar 450 satu sama lain yang saling berdekatan. Arah kumparan
dibuat sedemikian rupa sehingga memberikan energi (energizing) ke
salah satu kumparan yang membangkitkan medan “Utara” pada kutub
tersebut. Sebaliknya akan memberikan medan kutub “Selatan”. Kutub
utara dan selatan yang dibangkitkan oleh kumparan 1 ditunjukkan pada
Gambar 2. Bagian motor yang berputar (rotor) didesain
menggunakan tiap pasang lengan dari bahan ferromagnetic, yang satu
dengan lainnya saling berdekatan membentuk sudut 60°. (Bahan
ferromagnetic merupakan bahan yang mudah tertarik ke medan
magnet). Karena kutub stator berjarak 45°, hal ini membuat sudut
antara stator dan rotor sebesar 15°.
Gambar 2. Motor Stepper 4 Kumparan |
Pada Gambar 2. terlihat sumbu rotor dengan garis flux yang
diperoleh dari kutub stator utara-selatan adalah dari kumparan 1.
Terjadinya pergerakan step pada rotor dengan sudut 15° searah jarum
jam karena adanya pemutusan energi (deenergizing) pada kumparan 1
dan pemberian energi (energizing) pada kumparan 2. Pasangan rotor
yang dekat dengan kumparan 2 sekarang akan segaris dengan
pasangan kutub stator flux line 2. Stepping 15° berikutnya diperoleh
dari pemberian energi pada kumparan 3, kemudian kumparan 4,
kumparan 1, kumparan 2 dan seterusnya tergantung jumlah step yang
diinginkan. Kode digital yang diberikan pada kumparan stator untuk step
15° searah jarum jam dan 15° berlawanan arah jarum jam dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Kumparan Motor Stepper dengan Data Digital
Pengaruh Pembebanan pada Motor Stepper
Operasi motor stepper dalam keadaan open-loop harus
memberikan step (langkah putaran) sesuai dengan perintah atau
kontrol yang diberikan pada motor stepper. Jika beban terlalu besar,
maka motor tidak dapat bergerak secara normal atau diam, hal ini
disebabkan karena torsi (torque) tidak kuat untuk melakukan stepping.
Dalam keadaan seperti ini, mungkin rotor dapat bergerak sedikit ketika
mendapat step pulse (pulsa) tetapi kemudian jatuh kembali ke posisi
semula. Keadaan ini disebut stalling. Jika tidak digunakan feedback
(umpan balik), kontroler tidak dapat mengetahui apakah terjadi
kegagalan stepping.
Dalam setiap step, pertambahan torsi oleh motor stepper
tergantung pada shaft angle (sudut poros). Faktanya bahwa torsi pada
rotor sebenarnya nol bila tepat berada sejajar dengan kumparan yang
sedang mendapat energi (energized). Pada Gambar 3. gambarkan
bagaimana motor yang hanya dapat memberikan torsi apabila rotor
tidak sejajar. Gambar 1.18 menunjukkan kutub rotor menuju ke suatu
kutub medan yang sedang mendapatkan energi. Gaya tarik terjadi
antara ujung selatan (S) rotor dengan ujung utara (N) dari kutub medan
(stator). Ketika kutub rotor mendekati kutub medan, gaya tarik (F) yang
diterima lebih kuat tetapi komponen torsi (T) nya lemah. Bila rotor
mengarah langsung ke kutub medan, maka komponen torsi adalah nol.
Secara praktis, hal ini berarti bahwa rotor dapat berhenti sebelum sejajar secara sempurna dengan kutub medan (yang mendapat energi).
Pada contoh yang kita bahas ini, torsi maksimum terjadi bila rotor
berada sekitar 45° jauh dari kutub medan (Gambar 3). Jika beban
melebihi torsi maksimum tersebut, maka rotor akan slip dengan cepat
ke arah 90° ke belakang, dan hal ini dapat menyebabkan motor justru
memberikan step terbalik/mundur. Torsi beralih ke nol ketika sejajar
dengan kutub medan dapat dilihat pada Gambar 3.
Motor Stepper Dua-Phase (Bipolar)
Motor stepper dua-phase (bipolar) mempunyai konstruksi yang
mirip dengan jenis unipolar, hanya tidak terdapat tap pada
kumparannya (Gambar 4.). Penggunaan motor stepper jenis bipolar
memerlukan rangkaian yang agak lebih rumit untuk mengatur agar
motor ini dapat berputar dalam dua arah. Untuk menggerakkan motor
stepper jenis ini biasanya diperlukan sebuah driver motor yang dikenal
dengan nama H bridge. Rangkaian ini akan mengontrol setiap kumparan
secara terpisah (independent) termasuk polaritas untuk setiap
kumparan.
Gambar 4. Motor stepper dua-phase (bipolar) |
Motor stepper dua-phase (bipolar) hanya mempunyai dua
rangkaian tetapi sebenarnya terdiri dari empat kutub medan. Gambar 4 (a) menunjukkan simbol motor dan Gambar 4 (b) menunjukkan
bagaimana lilitan internal motor tersebut.
Tabel 2. Step Putaran Motor Stepper
Istilah bipolar digunakan pada motor ini karena arus terkadang
terbalik. Urutan tegangan diperlukan untuk memutar motor satu
putaran penuh seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Pembacaan dari atas
ke bawah memberikan urutan untuk peralihan/ perputaran CCW,
pembacaan dari bawah ke atas adalah urutan CW (clockwise, sarah
jarum jam). Bentuk fisik dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Bentuk Fisik Dan Simbol Motor Stepper |
Bentuk Kontruksi Motor Stepeer dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 5. Konstruksi internal motor stepper hybrid (hanya ditampilkan dua kutub per-stator) |
Internal dari motor hybrid yang dapat dianggap lebih rumit dari
motor magnet permanen biasa. Rotor yang terdiri dari dua roda bergigi
dengan suatu magnet di antaranya satu roda termagnetisasi secara
sempurna menjadi utara dan yang lainnya sempurna menjadi selatan.
Untuk setiap step, dua gigi berlawanan pada roda utara ditarik menuju
dua kutub medan selatan, dan dua gigi berlawanan pada roda selatan
ditarik menuju dua kutub medan utara. Kumparan atau perkawatan
internal lebih rumit dari motor magnet permanen atau motor VR, tetapi
untuk di dunia luar motor ini sederhana dan mudah untuk dikontrol.
Teori operasi motor hybrid mirip dengan motor VR di mana rotor
dan stator mempunyai jumlah gigi yang berbeda dan untuk setiap step,
gigi yang mendapatkan energi terdekat akan ditarik untuk disejajarkan.
Akan tetapi, prinsip magnetik tetap diperlukan sewaktu-waktu,
setengah kutub menjadi utara dan setengah lainnya menjadi selatan.
Untuk mempertahankan keseimbangan magnetik, setiap kutub harus dapat men-switch polaritas supaya dapat memberikan kutub yang tepat
pada waktu yang tepat. Hal ini diselesaikan dengan satu cara dari dua
cara: Untuk motor bipolar, tegangan yang digunakan harus dibalik oleh
rangkaian driver. Pada sisi lain, motor unipolar mempunyai dua
kumparan terpisah arah berlawanan pada setiap kutub medan (disebut
bifilar winding), dan juga setiap kutub dapat menjadi utara atau selatan.
Karena itu motor stepper hybrid unipolar tidak memerlukan rangkaian
pembalik polaritas.
Prinsip Kerja Motor Stepper
Metode full step
Metode full step disebut juga metode pembangkitan tunggal.
Untuk tipe pembangkitan tunggal dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 3. Dalam Tabel 3, karakteristik pembangkitan motor stepper hanya
ada satu kondisi yang aktif. Contohnya jika koil satu aktif dan lainnya
mati, maka rotor akan menghadap ke kutub satu. Bila koil dua aktif, dan
kutub lainnya off, rotor akan mcnghadap ke kutub dua dan seterusnya.
Tabel 3. Karakteristik Motor Stepper Pembangkitan Tunggal
Metode half step
Metode half step disebut juga metode pembangkitan ganda.
Untuk metode pembangkitan ganda, urutan pembangkitan motor
stepper dengan dapat dilihat pada Tabel 4. Dalam Tabel 4. terlihat
bahwa dua koil aktif bersamaan, dan dua lainnya mati. Hal ini akan menyebabkan rotor menghadap diantara kutub yang aktif. Contohnya,
untuk kondisi koil satu dan dua aktif, rotor akan menghadap ke titik
diantara kutub satu dan dua, dan seterusnya.
Tabel 4. Karakteristik Motor Stepper Pembangkitan Ganda
Implementasi Motor Stepper
Motor stepper dapat diimplementasikan pada mesin disk drive,
printer, fotokopi, robot, penggerak kamera pada cctv, dan pompa
penyiram taman. Untuk rangkaian implementasi motor stepper akan
dibahas lebih detail pada BAB berikutnya. Salah satu contoh
implementasi motor stepper pada printer dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. implementasi motor stepper pada printer |
0 Response to "Motor Stepper sebagai Aktuator"
Posting Komentar